Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi melemah seiring pasar masih mencermati (wait and see) berbagai data ekonomi dalam negeri yang akan dilaporkan pada pekan ini
IHSG dibuka melemah 1,45 poin poin atau 0,02 persen ke posisi 6.757,34 Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,10 poin atau 0,01 persen ke posisi 892,81.
“IHSG berpeluang bergerak sideways pada awal pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, pada pekan ini akan dibanjiri data ekonomi serta agenda penting, diantaranya hari ini, Senin (30/10), Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Rapat Dewan Komisioner (RDK) edisi Oktober 2023.
Kemudian, akan terdapat rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dalam negeri, data tenaga kerja, serta data inflasi pada Rabu (01/11).
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi Oktober 2023, yang secara historis, inflasi biasanya naik pada Oktober setelah melandai pada September. Rata-rata inflasi month to month (mtm) pada Oktober 2018- 2022 mencapai 0,08 persen, sedangkan, Inflasi secara tahunan diproyeksikan akan melandai.
Selain itu, fokus pelaku pasar juga tertuju pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan periode kuartal III-2023.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada akhir pekan lalu di tengah kekhawatiran resesi.
Permintaan dari sektor manufaktur AS juga tumbuh kencang 4,7 persen pada September 2023, dari kontraksi 0,1 persen pada Agustus 2023. Klaim pengangguran tercatat naik 10.000 menjadi 210.000 pada pekan yang berakhir 21 Oktober 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG melemah, pasar ‘wait and see’ beragam data ekonomi pekan ini