"Beliau (Menlu Retno) pagi ini (mengikuti) dimulainya kembali pembahasan di Dewan Keamanan PBB," kata Dubes Arrmanatha dalam pengarahan media oleh Kementerian Luar Negeri RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa malam.
Pembahasan di DK PBB tersebut, menurut dia, merupakan upaya DKK PBB untuk kesekian kalinya mencoba membahas isu Gaza.
Negara-negara anggota DK PBB sebelumnya telah beberapa kali mendorong penyelesaian konflik di Gaza melalui beberapa rancangan resolusi.
Namun, rancangan tersebut tidak berhasil diadopsi karena perbedaan posisi yang sangat tajam di antara negara-negara anggota terkait konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Dalam pertemuan yang dibuka untuk semua negara anggota non-DK PBB tersebut, Menlu Retno, kata Arrmanatha, akan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandangan terkait isu di Gaza.
Kemudian, selain pertemuan yang dilakukan pada 24 Oktober 2023, Menlu Retno pada 25 Oktober juga akan mengikuti pertemuan di DK PBB yang akan membahas isu perdamaian dan keamanan.
Sementara itu, pada 26 Oktober, Menlu Retno juga disebutkan akan mengikuti sidang khusus darurat di Majelis Umum PBB yang akan membahas isu di Gaza, Palestina.
Selain tiga pertemuan utama tersebut, Indonesia juga telah mengatur berbagai pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri dari negara-negara Timur Tengah dan negara-negara Eropa yang hadir di New York pada pekan ini.
"Dalam hal ini, Menlu akan melakukan pertemuan bilateral cukup banyak untuk kembali lagi mendorong agar, khususnya menteri-menteri dari anggota DK di sini, untuk terus mendorong anggota DK agar bisa bertindak," demikian kata Dubes Arrmanatha.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dorong sidang khusus di Majelis Umum PBB terkait isu Gaza
RI dorong sidang khusus Majelis Umum PBB soal isu Gaza
Rabu, 25 Oktober 2023 7:30 WIB