Kementerian sendiri, kata Teten, hingga saat ini telah membangun 87 PLUT di semua daerah, disesuaikan dengan kebutuhan UMKM di daerah tersebut, tinggal dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya.
"Saya liat masih ada kemasan yang masih jelek dan biasanya mereka sulit mengakses kemasannya kan, nah nanti kita siapkan. Karena kami juga ada rumah produksi bersama, itu pabrik modern tempat maklon. Jadi dengan dua pendekatan itu mudah-mudahan nanti akan muncul lah UMKM-UMKM yang produknya bisa bersaing dengan industri," katanya.
Untuk pengelola, Teten mengharapkan pemerintah Kabupaten Bandung bekerja sama dengan komunitas, terutama anak-anak muda sehingga fasilitas ini bisa digunakan sebagai tempat bereksperimen dan saling tukar menukar ide dan lainnya.
"Jadi seperti co-working space, saya lihat di banyak negara yang berhasil itu justru kayak ada enterpreuner punya tempat seperti ini. Para pelaku usaha ketemu segala macam, dan akhirnya menemukan ide-ide bisnis bahkan kolaborasi bisnis dan lainnya," katanya.
Direplikasi daerah lain
Di lokasi yang sama, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa PLUT ini sebagai wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk memajukan sektor UMKM serta koperasi di wilayah Kabupaten Bandung dan di Jawa Barat dengan memberikan pelayanan terpadu kepada pelaku usaha, membantu dalam pengembangan usaha dan memberikan pelatihan yang sangat dibutuhkan.
"Tentunya kami berharap di kabupaten kota lain di Jawa Barat akan hadir PLUT ini dan mungkin nanti bisa mereplikasi apa yang telah dilakukan oleh Kabupaten Bandung diadopsi modal serupa dan model serupa dalam mendukung para pelaku usaha lokal," ucapnya.
Bey meyakini bahwa PLUT ini akan menjadi pusat yang dinamis, yang tidak hanya memungkinkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membantu pelaku usaha beralih dari sektor informal ke sektor formal.
"Tentunya dengan dukungan dari Kementerian KUKM ini nanti banyak pengusaha yang akan lebih berhasil lagi lebih Global lagi dan kita berharap akan memberikan akses pasar yang di luar meningkatkan produktivitas serta memberikan nilai tambah pada produk-produk mereka," katanya.
"Semoga peresmian PLUT ini menjadi awal yang gemilang dalam menggerakkan roda ekonomi di Kabupaten Bandung khususnya dan juga Jawa Barat pada umumnya," katanya.
Berdasarkan catatan dari Pemkab Bandung, Gedung PLUT ini berdiri di atas lahan seluas 5.568 meter persegi dengan luas bangunan seluas 926,2 meter persegi.
Pembangunan Gedung PLUT Kabupaten Bandung ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2022 selama 180 hari kalender, dengan biaya sebesar Rp6,7 miliar yang terdiri dari tiga sumber anggaran yang pertama dana alokasi khusus pembangunan fisik Rp3,7 miliar, dana insentif daerah sebesar Rp2,45 miliar, dana APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp448 juta di luar tanah.
Untuk memaksimalkan peran dan fungsi lembaga PLUT tersebut, Pemkab Bandung sudah melakukan beberapa kolaborasi dengan stakeholder yakni dengan Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Winaya Mukti tentang digitalisasi, Universitas Pasundan tentang literasi keuangan, Bandung kunafe untuk pemasaran produk, Parto ID pemasaran online, kemudian juga PT Pegadaian dan mitra yang berkaitan dengan pemasaran produk.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkop UKM resmikan PLUT Kabupaten Bandung tingkatkan kapasitas usaha
Teten Masduki resmikan PLUT Kabupaten Bandung tingkatkan kapasitas usaha
Senin, 23 Oktober 2023 15:26 WIB