Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpotensi bergerak variatif (mixed) seiring dengan perkiraan bahwa Bank Indonesia (BI) akan menahan tingkat suku bunga acuannya di level 5,75 persen.
IHSG dibuka melemah 16,86 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.911,05. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,61 poin atau 0,39 persen ke posisi 921,79.
"Hari ini, IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.900 sampai 6.985," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada siang ini akan menentukan suku bunga acuannya BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang diperkirakan akan ditahan di level 5,75 persen.
Sebelumnya, bank sentral tersebut melaporkan permintaan kredit baru perbankan pada September 2023 terindikasi meningkat, tercermin pada saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 92,6 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 86,2 persen.
Pembiayaan korporasi pada periode yang sama terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 16,1 persen dibandingkan pada Agustus 2023 sebesar 14,7 persen.
Sementara itu, SBT pembiayaan rumah tangga tumbuh 11,5 persen, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 11,9 persen, yang mana lonjakan penyaluran kredit perbankan mencerminkan akselerasi dunia usaha, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dari mancanegara, Inggris melaporkan tingkat inflasi tahunan di sisi konsumen sebesar 6,7 persen pada September 2023 atau tetap sama dibandingkan dengan Agustus 2023 yang sebesar 6,7 persen.
Adapun, inflasi inti tahunan yang tidak termasuk komponen bergejolak, seperti energi dan makanan tercatat 6,1 persen atau turun dibandingkan Agustus 2023 sebesar 6,2 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi variatif seiring prediksi BI akan tahan suku bunga