Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan hari ini menguat sebesar 0,09 persen atau 14 poin menjadi Rp15.707 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.721 per dolar AS.
“Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia hingga September 2023 mencatatkan surplus sebesar 3,42 miliar dolar AS (lebih rendah dari perkiraan 2,27 miliar dolar AS) atau meningkat 0,30 persen secara bulanan (month to month). Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus selama 41 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa.
Surplus neraca perdagangan ditopang oleh surplus neraca komoditas non migas sebesar 5,34 miliar dolar AS yang disumbang komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja. Namun, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, masih lebih rendah.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun menjadi 395,1 miliar dolar AS dibandingkan dengan Juli 2023 sebesar 397,1 miliar dolar AS.
“Posisi ULN pemerintah pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 191,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 193,2 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN ini tumbuh melambat menjadi 3,6 persen (year on year/yoy) dari periode sebelumnya sebesar 4,1 persen (yoy),” ungkap Ibrahim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nilai tukar rupiah menguat jadi Rp15.707 per dolar AS