Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan berbagai upaya antisipasi guna menekan angka kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di sejumlah kecamatan di Cianjur karena cuaca ekstrem, termasuk menggencarkan sosialisasi cek kesehatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal di Cianjur Kamis, mengatakan cuaca ekstrim dan polusi udara akibat kebakaran lahan di sejumlah kecamatan menjadi pemicu ISPA yang menyerang warga di Cianjur.
"Cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa bulan terakhir membuat warga mudah terserang ISPA dan menular melalui batuk, bersin dan udara yang terkontaminasi serta melalui kontak atau kontaminasi tangan melalui saluran pernapasan, hidung, dan mulut," katanya.
Sehingga untuk menekan tingginya angka penderita ISPA di Cianjur, pihaknya melakukan berbagai upaya antisipasi dengan mengharuskan warga untuk menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah atau ruangan.
Rutin mengkonsumsi makanan mengandung serat, minum vitamin dan olahraga secara teratur, menghentikan kebiasaan merokok dan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal dengan tidak membakar sampah sembarangan karena dapat menimbulkan polusi.
"Dinkes sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh pusat layanan kesehatan, puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu agar melakukan antisipasi kejadian ISPA dengan memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat secara langsung agar menjadi perhatian tidak menganggap enteng ISPA.
"ISPA penyakit berbahaya apalagi kalau menyerang balita terutama bayi di bawah dua tahun karena bisa terjadi pneumonia atau sesak nafas berat, bahkan dari beberapa kasus pneumonia bisa menimbulkan kematian," katanya.