Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggandeng pengelola pondok pesantren di seluruh wilayah Cianjur untuk ikut serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan dengan menerapkan pendidikan umum untuk seluruh santri.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Kamis, mengatakan IPM bidang pendidikan dinilai masih rendah dibandingkan dengan kota/kabupaten lain, termasuk rata-rata lama sekolah masih di bawah sembilan tahun.
"Kami akan menggencarkan sosialisasi ke pondok pesantren tradisional di Cianjur untuk mengarahkan santrinya menjalani proses belajar mengajar normal di siang hari layaknya anak usia sekolah untuk mendongkrak IPM bidang pendidikan yang masih rendah," katanya.
Pengelola atau pengurus pondok pesantren dapat berkolaborasi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di masing-masing kecamatan di Cianjur, sehingga santri selain mendapat pendidikan agama juga mendapat pendidikan umum dan ijazah layaknya usia sekolah.
Berbagai program dan kegiatan dilakukan pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk PKBM untuk meningkatkan IPM bidang pendidikan di Cianjur yang dapat meningkat hingga 20 persen setiap tahunnya atau lebih dari 200 ribu anak usia sekolah dan produktif mengenyam pendidikan formal.
"Termasuk rata-rata lama sekolah lebih ditingkatkan, sehingga usia produktif di Cianjur memiliki pendidikan atau ijazah rata-rata SMA sederajat," katanya.