Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 25,37 atau 0,36 persen ke posisi 7.016,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,49 poin atau 0,15 persen ke posisi 968,15.
"Pasar tampaknya masih berhati-hati masuk ke pasar ekuitas karena sikap hawkish Federal Reserve Amerika Serikat (AS) yang memberikan sinyal kenaikan tingkat suku bunga acuan sekali lagi pada akhir tahun ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa inflasi masih memiliki jalan panjang sebelum mendekati target bank sentral sebesar 2 persen dan The Fed menunjukkan suku bunga akan tetap tinggi hingga tahun depan, sehingga mengurangi harapan pelonggaran kebijakan sebelum 2025.
Dari dalam negeri, menguatnya IHSG tampaknya sejalan dengan Bank Indonesia yang sedang menjaga stabilitas keuangan untuk menopang pemulihan ekonomi dalam negeri, hal ini tercermin pasca BI mempertahankan suku bunga acuannya.
Selain itu, realisasi penerimaan pajak 2023 hingga Agustus 2023, yang mana Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan mencapai senilai Rp1.246,97 triliun, atau tumbuh 6,4 persen dibandingkan penerimaan tahun lalu pada periode yang sama.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 1,49 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor properti yang naik masing-masing sebesar 1,03 persen dan 1,03 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia