Tantangan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyebut Jakarta memiliki modalitas yang besar sebagai pusat ekonomi dan bisnis berskala global, meski Ibu kota negara pindah ke IKN.
Arlyana menilai posisi DKI Jakarta sebagai hub yang juga didukung oleh wilayah sekitarnya sebagai megacities (Jabodetabek) semakin memperkuat posisi Jakarta untuk tetap menjadi pusat ekonomi dan bisnis.
Selain itu, Jakarta juga memiliki modalitas sebagai kota bisnis berskala global, yang dapat dikatakan paling memadai dibandingkan provinsi lainnya dari sisi ketersediaan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara dengan standar internasional, serta ketersediaan transportasi publik yang beragam dan terintegrasi.
“Jakarta sudah punya modalitas yang besar untuk menjadi sebuah kota global. Untuk itu, kita harus terus tingkatkan sinergi kolaborasi, yang paling penting adalah punya komitmen dan semangat untuk bisa menjadikan Jakarta sebagai kota global yang sukses,” kata Arlyana.
Tentu saja, Jakarta juga akan menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Kemacetan lalu lintas, yang telah lama menjadi masalah, harus mendapatkan solusi yang efektif.
Polusi udara, yang meracuni langit-langit kota, adalah perhatian serius yang tidak boleh diabaikan.
Oleh karena itu, Jakarta harus memprioritaskan pengembangan transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan, serta mengadopsi kendaraan listrik untuk mengurangi emisi berbahaya.
Integrasi yang kuat dengan kota-kota penyangga di sekitarnya akan menjadi kunci untuk menjaga Jakarta sebagai pusat bisnis yang diminati.