Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memprioritaskan penerimaan siswa baru sekolah negeri bagi warga miskin sebagai upaya menyiasati problematika sektor pendidikan khususnya ketersediaan ruang kelas.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan implementasi strategi tersebut dalam rangka kehadiran pemerintah untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan sesuai kemampuan.
"Oleh karena itu, kita harus melibatkan partisipasi masyarakat dan sekolah-sekolah swasta. Jadi tidak harus memaksakan diri semua harus ditampung di sekolah negeri, karena pada kenyataannya tidak akan pernah sanggup," katanya di Cikarang, Kamis.
Dia menilai langkah ini tepat untuk mengatasi ketersediaan bangunan sekolah sekaligus keterbatasan tenaga pengajar yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Begitu kita tambah kelas, artinya harus tambah guru juga. Sedangkan guru kewenangannya PNS itu ada di pusat dan terbukti hampir semua sekolah ini sekarang lebih banyak honorer daripada PNS-nya," ucapnya.
Pihaknya berupaya meningkatkan literasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa sekolah negeri diprioritaskan kepada masyarakat miskin karena itu semua ditanggung oleh Negara, sementara warga lebih mampu dapat memilih sekolah-sekolah swasta.