Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin menyebut kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sarimukti kini telah padam sekitar 50 persen.
"Dalam rapat tadi dibahas tentang persoalan sampah (Bandung Raya). Hari ini sudah ada kemajuan memang api (kebakaran Sarimukti) sudah 50 persen padam," kata Bey selepas rapat pimpinan (eapim) dengan SKPD di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Baca juga: Pangdam III/Siliwangi instruksikan tambah alat berat ke lokasi TPA Sarimukti
Untuk jangka pendek, kata Bey, telah dibahas juga langkah yang dilakukan seperti pengurangan sampah dari kota/kabupaten di Bandung Raya, serta usaha lainnya.
"Sudah ada kerja sama dengan daerah untuk mengurangi sampah, karena kan tidak hanya provinsi, tapi kota kabupaten juga," ucapnya.
Terkait dengan opsi penyediaan lahan darurat karena kebakaran menyebabkan operasional TPA Sarimukti terganggu, masih menunggu asesmen dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Jadi kalau dua hari ini sudah ada asesmen dari ITB, sudah disetujui, akan dibuka lahan baru, dan letaknya masih di sekitar lokasi itu (Sarimukti)," ucap Bey. Ia juga mengatakan Status Darurat Sampah Bandung Raya masih akan berlangsung sampai 24 September 2023.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Prima Mayaningtyas mengatakan dengan kondisi darurat sampah, pihaknya telah membuka 0,6 hektare lahan di sekitar TPA untuk menampung sekitar 8.600 ton sampah.
"Makannya saya minta sama Rektor ITB, kalau bisa sebelum tanggal 11 September, karena perhitungan saya 8.600 itu habisnya tanggal 11 September, sekarang kuota sudah lebih dari separo. Ini Cimahi juga minta tambahan kuota lagi, ini saya masih itung lagi," ucapnya.
Terkait dengan pembukaan zona buang di TPA Sarimukti, Prima mengatakan pihaknya menunggu asesmen dari ITB, termasuk dengan opsi pembukaan lahan atau zona baru di sekitaran TPA Sarimukti.