Namun demikian Prima mengatakan bencana ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari sumber serta membangun tata kelola pengolahan sampah yang lebih baik.
Baca juga: BNPB sebut 90 persen api permukaan TPST Sarimukti Bandung Barat telah padam
"Awal-awal sepertinya tidak siap dengan bencana ini, kayak orang gerudukan, kayak bingung dengan kondisi ini. Tapi ini momentum terbaik supaya semua orang sadar akan kondisi darurat ini dan mendorong berbagai pihak mulai CSR, bank sampah, komoditas, dan industri, mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah secara baik," ucapnya.
Prima juga meminta masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk tetap sadar jika nantinya bencana kebakaran ini usai.
"Karena yang saya takutkan kalau dibuka kembali polanya yang sudah terbentuk jadi berubah lagi, seperti semula yaitu kumpul, angkut, buang, jangan seperti itu. Harus tetap baik," tuturnya.
Kabar terakhir dari TPA Sarimukti, pengeboman air lewat udara untuk pemadaman kebakaran resmi dihentikan sejak Senin (4/9), dan diganti dengan usaha pemadaman lewat darat dengan cara pengurukan tanah.