Cirebon (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Jawa Barat mengungkapkan, penjualan produk industri rumahan di daerahnya terus menunjukkan peningkatan setelah pandemi COVID-19 dilihat dari indikator transaksi di Mall UMKM di Cirebon.
"Saya tidak bisa mengidentifikasi spesifik, tapi kalau dilihat trennya meningkat terus, contoh di kami punya Mall UMKM, kalau dulu paling besar hanya Rp300 ribu sampai Rp400 ribu orang belanja, saat ini ada orang yang belanja sampai Rp4,8 juta," kata Kepala DKUKMPP Kota Cirebon Iing Daiman di Kota Cirebon, Senin.
Ia mengatakan tercatat ada 291 pelaku UMKM hasil kurasi pihaknya yang menjual produk di dalam Mall UMKM di Kota Cirebon. UMKM itu berasal dari berbagai daerah, antara lain wilayah Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu, bahkan ada dari Pangandaran dan Jambi.
Sementara itu sampai hari ini, lanjut dia, total sudah ada 2.276 UMKM yang menjadi mitra binaan DKUKMPP Kota Cirebon yang semuanya tersebar di lima kecamatan dan 22 kelurahan di Kota Cirebon.
Perputaran uang dan meningkatnya belanja UMKM di Kota Cirebon itu, menurut dia, merupakan contoh nyata kalau usaha berbasis industri rumahan bisa berkembang dengan baik.
Tentunya peluang itu, kata dia, semakin terbuka lebar untuk mengembangkan usahanya apalagi pemerintah pusat sejak lama memberikan perhatian khusus bagi pelaku UMKM seluruh daerah, termasuk Kota Cirebon.
Ia menambahkan selain tumbuhnya UMKM, keberadaannya juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar lima sampai 14 orang per sektor industri rumahan.
"Karena modal sendiri dan basisnya industri rumahan, ketika bidang usaha ini gagal mereka cepat beralih. Berkat kebijakan dari pemerintah pusat yang memberikan perhatian lebih pada UMKM, ini juga menjadi sebuah peluang," katanya.