Cianjur (ANTARA) - Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, mencatat Pemkab Cianjur mengalami defisit anggaran sebesar Rp48,86 miliar karena adanya penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setelah bencana alam gempa dan pengaruh ekonomi global.
"Dalam nota dinas Rancangan Perubahan Kebijakan Umum serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran (TA) 2023 terdapat defisit sebesar Rp48,86 miliar yang sudah kami laporkan karena terjadi penurunan PAD," katanya di Cianjur Senin.
Baca juga: Kementerian PUPR ubah TPSA di Cianjur menjadi tempat wisata
Bupati Cianjur menjelaskan dalam nota rancangan KUA-PPAS Perubahan TA 2023, dilakukan perubahan penganggaran mulai dari target PAD, belanja daerah dan pembiayaan daerah dengan rincian sebelumnya PAD Cianjur sebesar Rp4,27 triliun menjadi Rp4,22 triliun.
Penurunan tersebut berasal dari penurunan PAD sebesar Rp208,23 miliar atau 21,74 persen dari APBD tahun 2023, namun untuk pendapatan transfer meningkat sebesar Rp144,96 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah meningkat sebesar Rp6,69 miliar.
Anggaran belanja daerah yang sebelumnya sebesar Rp4,48 triliun, setelah perubahan diproyeksikan menjadi Rp4,59 triliun atau mengalami kenaikan 2,55 persen, sehingga defisit pendapatan daerah dikurangi belanja daerah sebesar Rp372,73 miliar.
"Sedangkan rencana penerimaan pembiayaan daerah pada rancangan perubahan PPAS APBD tahun 2023 sebesar Rp434,84 miliar, diperkirakan meningkat sebesar Rp174,27 miliar atau 66,88 persen dari APBD tahun 2023," katanya.
Pemkab Cianjur alami defisit anggaran dampak PAD turun
Senin, 21 Agustus 2023 18:46 WIB