Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih melakukan pendataan terkait kerusakan yang disebabkan gempa magnitudo 5,7 yang terpusat di Provinsi Banten namun dirasakan cukup kencang di Cianjur terutama wilayah selatan.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur Kamis, mengatakan, gempa Banten yang dirasakan cukup kencang di sebagian besar wilayah Cianjur terutama bagian selatan dan sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Cianjur, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
"Warga yang panik sempat bertahan selama beberapa belas menit di luar rumah guna menghindari gempa susulan, namun setelah dipastikan gempa yang terjadi di wilayah Banten, warga kembali ke dalam rumah," katanya.
Kencang nya getaran gempa yang dirasakan membuat pihaknya menyebar petugas dan relawan untuk melakukan pendataan terkait kerusakan yang disebabkan gempa ke sejumlah wilayah terutama di pesisir selatan Cianjur seperti Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, Agrabinta dan Takokak.
Pihaknya berharap tidak ada kerusakan akibat gempa Banten, namun pihaknya meminta warga tetap siaga dan waspada ketika gempa susulan kembali terjadi tidak panik dan segera mencari tempat terbuka.
"Kami masih menunggu kabar dari petugas di lapangan yang langsung disebar ke sejumlah wilayah untuk melakukan pendataan dengan harapan tidak ada kerusakan dan korban jiwa," katanya.
Sementara warga di pesisir selatan Cianjur seperti Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun dan Takokak, mengaku merasakan getaran gempa yang cukup kencang, sehingga mereka berhamburan keluar rumah guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Kami merasakan gempa yang cukup kencang dan cukup lama, dinding dan kaca jendela bergetar, sehingga kami langsung berhamburan keluar rumah karena takut bangunan ambruk, setelah beberapa menit baru kami berani kembali ke rumah," kata warga Kecamatan Takokak Sodik.