Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 43,57 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.898,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,88 poin atau 0,72 persen ke posisi 967,03.
“IHSG kokoh di jalur menguat, sementara bursa regional Asia tertahan di zona merah. Aksi tekanan jual tampak masih mewarnai perdagangan bursa Asia dan global, yang mana pasar masih terbebani lembaga pemeringkat Fitch yang menurunkan rating kredit Amerika Serikat (AS),“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dengan demikian, para pelaku pasar menghindari berinvestasi di aset berisiko, dan pasar menantikan arah kebijakan moneter Bank of England yang diperkirakan menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi 15 tahun sebesar 5,25 persen dari 5 persen.
Di sisi lain, pasar juga merespon kebijakan otoritas China yang akan memperpanjang pemberian insentif pajak untuk perusahaan modal ventura dan angel investor di bidang teknologi hingga akhir tahun 2027, untuk mendorong inovasi yang tentunya akan mendukung perekonomian China ke depan.
Sementara itu, menguatnya IHSG seiring dengan solidnya kinerja emiten masih menjadi katalis positif, yang mana pasar menilai membaiknya kinerja keuangan emiten tidak terlepas dari solid dan sinerginya pemerintah dan bank sentral serta otoritas lainnya dalam memulihkan ekonomi dalam negeri.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,60 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan