Tim baik dari FIFA dan PSSI melakukan pengecekan rumput, mengukur luas, dan mengecek fasilitas lainnya dimulai sekitar pukul 08.00 WIB secara tertutup setelah itu, rombongan meninggalkan lokasi menuju enam lapangan pendamping lainnya di Kota Solo.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membenarkan jika perwakilan FIFA dan PSSI datang ke Solo pada Selasa untuk memastikan arena utama Stadion Manahan Solo sudah siap untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-17.
Selain itu, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan ada tiga tambahan lapangan pendamping untuk Piala Dunia U-17, yakni Lapangan Blulukan Karanganyar, Stadion UNS Surakarta, dan Lapangan Kampung Sewu Solo.
Sedangkan, empat lapangan pendukung lainnya sudah disiapkan untuk Piala Dunia U-20 sebelumnya, yakni Lapangan Banyuanyar, Stadion Sriwedari, Lapangan Sriwaru, dan Lapangan Kotabarat Solo.
Sebanyak tujuh lapangan tersebut akan digunakan sebagai tempat latihan bagi tim peserta Piala Dunia U-17 yang akan melakoni pertandingan utama di Stadion Manahan Solo pada 10 November hingga 2 Desember.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkot Surakarta Rini Kusumandari mengatakan PSSI mengajukan tiga tambahan lapangan pendamping untuk Piala Dunia U-17 di Solo, yang sekarang sedang diinspeksi oleh FIFA dan PSSI.
Tim FIFA dan PSSI setelah dari Lapangan Blulukan Karanganyar, kemudian menuju Lapangan Banyuanyar, Stadion UNS, Lapangan Kampung Sewu, Stadion Sriwedari, Lapangan Sriwaru, Lapangan Kotabarat dan terakhir arena utama Stadion Manahan Solo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora: Lokasi pembukaan Piala Dunia U-17 tunggu penilaian dari FIFA