Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Damri siap mendukung layanan transportasi menuju Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dengan menyediakan armada ke bandara tersebut.
"Tahap awal Damri menyediakan sebanyak empat unit armada yang disiapkan untuk melayani rute menuju Bandara Kertajati," kata Corporate Communication Damri Lishna Nurul Hikmah melalui keterangannya di Jakarta, Minggu.
Damri merinci armada yang akan melayani rute menuju Bandara Kertajati, yakni Bandung-Bandara Kertajati dengan tarif sebesar Rp150.000, Cirebon-Bandara Kertajati dengan tarif sebesar Rp80.000, dan Kuningan-Bandara Kertajati dengan tarif sebesar Rp100.000.
Untuk saat ini, kata Lishna, Damri melayani ketiga rute tersebut yang beroperasi dua hari dalam seminggu, yaitu Rabu dan Minggu. Hal tersebut untuk menyesuaikan jadwal penerbangan reguler di Bandara Kertajati.
Ia menjelaskan tiket keberangkatan dari Bandung dapat dipesan melalui loket Damri yang terletak di Terminal Cicaheum.
Sedangkan keberangkatan dari Cirebon dapat dipesan melalui loket Damri di Pos Petugas Pengawas Angkutan RM Brawijaya dan keberangkatan dari Kuningan dapat dipesan melalui loket di Terminal Kuningan.
Selain itu, dalam menyambut peralihan penerbangan di Bandara Kertajati mulai Oktober 2023, berbagai persiapan juga telah dilakukan Damri, mulai dari perizinan trayek, armada, loket, dan penyiapan petugas loket dan pengawas serta aplikasi pemesanan tiket melalui e-ticketing.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membahas penyiapan integrasi antarmoda dan peluang investasi pada Bandara Kertajati.
Pembahasan itu dilakukan pada Kamis (27/7) yang dihadiri sejumlah pihak, di antaranya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Edwin Syahruzad.
Juga Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhammad Singgih, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.
Menhub menyampaikan setelah melayani haji dan umrah, Bandara Kertajati bersiap melayani penumpang udara sesuai rencana pemindahan operasional Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati pada Oktober 2023.
Oleh karena itu, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat telah berupaya memenuhi integrasi moda dari dan menuju Bandara Kertajati pada rute Kota Bandung dan Cirebon dengan angkutan bus maupun agen travel.
Sementata itu Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) R Yunandar R Eka Perwira optimistis Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, akan menjadi bandara internasional terbesar kedua di Indonesia.
Optimisme tersebut muncul seiring dengan adanya kebijakan, seluruh penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, bakal ditutup dan dipindah ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai Oktober 2023.
"Dalam jangka panjang memang prospeknya luar biasa. Artinya Bandara Kertajati bisa menjadi bandara internasional terbesar kedua di Indonesia. Itu saya yakin bisa terjadi," kata Yunandar ketika dihubungi, Jumat.
Yunandar mengatakan Bandara Kertajati yang memiliki luas 1.800 hektare berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dari aspek jalur logistik, domestik hingga internasional.
"Apalagi kalau investor tertarik mengembangkan kawasan di sekitar Kertajati, yakni Kertajati Aero City. Malaysia sudah masuk ke sana, pengusaha lokal sudah membangun hotel berbintang," kata dia.
Menurut Yunandar, yang harus diperhatikan oleh pemerintah saat ini ialah tentang upaya jangka pendek tentang bagaimana transisi pemindahan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.
"Bagaimana transisi ini tidak berdampak merugikan. Jadi harus insentif, khususnya untuk antar moda transportasi yang terjangkau. Sehingga orang mau beralih ke Kertajati. Harus ada moda transportasi yang baik. Ini bisa dilakukan oleh pemerintah provinsi," kata dia.
Dia menilai selama ini tidak ada program yang diberikan oleh Pemprov Jawa Barat terkait insentif untuk memberikan pelayanan bagi proses pemindahan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Terkait dengan sudah diresmikan Tol Cisumdawu dan diprediksi akan berpengaruh positif untuk Bandara Kertajati, Yunandar menilai hal tersebut merupakan sebuah asumsi dan harus dibuktikan atau diuji lebih lanjut.
"Kalau bicara penerbangan domestik, saingan utama dalam jangka waktu dekat ini untuk Bandara Kertajati ialah Bandara Halim Perdana Kusuma. Di sana ada penerbangan domestik dan akan terhubung dengan Kereta Cepat. Kereta Cepat ke Bandung akan ditempuh dalam waktu 45 menit, pakai Tol Cisumdawu sekitar 50 menit. Jadi sangat kompetitif," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Damri layani rute menuju Bandara Kertajati Majalengka
Damri mulai layani rute menuju Bandara Kertajati Majalengka
Minggu, 30 Juli 2023 13:04 WIB