Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi membantah kasus tewasnya seorang pelajar kelas VII di SMPN 1 Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berinisial MA (13) karena tenggelam di sungai saat kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
"Memang betul korban dan rekan-rekannya melakukan kegiatan lintas alam dan makan bersama di Kampung Selaawi, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu, (22/7). Tapi kegiatan itu bukan termasuk agenda MPLS," kata Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi Jujun Junaedi kepada wartawan di Sukabumi pada Senin.
Menurut Jujun, setelah rombongan lintas alam dan makan bersama bubar, diduga korban bermain di Sungai Cileuluy dan berpisah dengan rekan-rekan. Sekitar pukul 16.00 WIB diduga MA tidak bisa berenang, tubuhnya terbawa hanyut dan akhirnya tenggelam.
Jasad korban ditemukan sekitar dua jam kemudian jasad remaja ini akhirnya ditemukan tim SAR gabungan sekitar 4 km dari lokasi kejadian.
Ia menambahkan memang kejadian tersebut benar adanya, tetapi bukan merupakan rangkaian MPLS, karena kegiatan MPLS sudah berakhir pada Jumat, (21/7). Namun, kegiatan lintas alam dan makan bersama yang dilaksanakan pada Sabtu itu memang kebiasaan di sekolah dan tidak ada kaitannya dengan MPLS.
Jujun mengatakan pihaknya pun mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya pelajar kelas VII SMPN 1 Ciambar tersebut. Dan untuk kejadian ini diharapkan tidak terulang kembali.*
Disdik Kabupaten Sukabumi membantah kematian pelajar SMP saat kegiatan MPLS
Selasa, 25 Juli 2023 8:14 WIB