Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat menyebut tantangan pada berbagai sektor mulai dari pertanian hingga pariwisata perlu perlu diatasi guna mengendalikan tingkat inflasi di Jawa Barat hingga akhir tahun 2023.
Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea mengatakan pada akhir 2022, tingkat inflasi tahunan di Jawa Barat yakni sebesar 6 persen. Namun pada Juni 2023, tingkat inflasi tahunan di Jawa Barat menurun menjadi 3,88 persen.
"Mudah-mudahan sampai akhir tahun kita yakin inflasi kita bisa terkendali di angka tiga plus-minus satu," kata Erwin saat kegiatan Dialog Ekonomi di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, tantangan pada sektor pertanian yakni masih rendahnya produksi padi di Jawa Barat yang masih rendah, sehingga para pemangku kebijakan didorong untuk mampu meningkatkan produksi pertanian.
"Pertanian kita masih menghadapi rendahnya produksi padi, sehingga sektor pertanian ini menjadi perhatian stakeholder (pemangku kepentingan)," kata dia.
Selain itu, menurutnya, BI pun mendorong pemerintah daerah agar menyeimbangkan sumber ekonomi antara Jawa Barat bagian utara dan bagian selatan. Seperti diketahui, wilayah utara Jawa Barat didominasi oleh sektor industri.
"Kita dorong kontribusi pada PDB, kontribusi padat karya kita dorong. Kemudian sektor industri masih banyak permintaan, meskipun ini sifatnya temporer," kata Erwin.
Kemudian, menurutnya kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata perlu kembali didorong. Salah satunya dengan cara meningkatkan kualitas destinasi wisata yang ada.
"Ini kelihatannya perlu kita bersama-sama agar minat wisata ke Jabar dan kualitas destinasi wisata di Jawa Barat bisa terus ditingkatkan," katanya.