Menurut Sekretaris DPP Apindo Jawa Barat Martin Chandra, pesta demokrasi di tahun 2024 dipastikan tidak akan mempengaruhi sisi ekonomi para pengusaha.
Hal ini dikarenakan bisnis tidak melihat faktor agama, suku/ras sebagai indikator kesuksesan pebisnis.
Selain itu, lanjut Martin, pelaksanaan Pemilu 2024 bukan yang pertama kali digelar di Indonesia, maka hal-hal yang dikhawatirkan akan berdampak pada para pengusaha pun sudah bisa diatasi.
“Pemilu di Indonesia itu bukan yang baru dua atau tiga kali dilaksanakan, tapi sudah lebih dari 10 kali. Jadi ini no isu, atau kita berjalan saja,” kata Martin.
Martin mengatakan satu hal yang perlu dikhawatirkan menjelang Pemilu adalah regulasi pemimpin baru dalam hal investasi atau kebijakan bagi para pengusaha.
Menurut dia, sebuah hal yang lumrah terjadi apabila ada pergantian kepala negara atau daerah, maka ikut berganti juga kebijakannya.
Meski begitu, dia meyakini para pengusaha tak perlu khawatir akan hal ini sebab ada hubungan mutualisme antara pemerintah dengan pengusaha yang selama ini terjalin.
“Biaya kontestasi Pemilu, biaya capres cawapresnya mohon maaf, uangnya pasti dari dunia usaha, dan ini sudah tahu sama tahu,” kata Martin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi: kondisi politik jelang Pemilu 2024 tidak mengkhawatirkan