Bandung (ANTARA) -
Akademisi dan Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Muradi mengatakan kondisi politik di Indonesia menjelang penetapan capres-cawapres pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 tidak mengkhawatirkan atau tidak muncul masalah genting pada kontestasi politik.
"Menjelang dua bulan penetapan capres cawapres ini, tidak ditemukan indikator yang mengkhawatirkan," kata Prof Muradi saat menjadi pembicara pada acara Dialog Ekonomi, Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) bertema "Membangun Optimisme Optimisme Ekonomi di Musim Kontestasi Asing Menelisik Tantangan dan Peluang Ke depan" di Kota Bandung, Selasa.
Dia mengatakan stabilitas dunia politik Tanah Air masih sangat terjaga dan dirinya meyakini pertumbuhan ekonomi nasional akan positif.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea, mengatakan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 akan meningkatkan pengeluaran atau konsumsi pemerintah di wilayah Jawa Barat.
Dia mengatakan peningkatan biasanya terjadi sejak satu triwulan sebelum periode Pemilu berlangsung dengan tingginya pengeluaran untuk perlengkapan dan persiapan penyelenggaraan pemilu.
"Pengeluaran pemerintah tersebut memberikan efek peda sektor ekonomi lain seperti sektor industri dan perdagangan dan sektor lainnya," katanya.
Erwin menambahkan Pilpres memberi dampak berbeda di mana pada tahun 2014 dan 2019 berdampak positif, sedangkan dalam pilkada justru berdampak negatif, karena diadakan dalam waktu yang berbeda dengan jeda cukup lama.