"Maka dari itu, penderita fenilketonuria perlu menghindari konsumsi produk yang mengandung fenilalanin, seperti aspartam, karena berisiko menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah kerusakan otak," ujarnya.
Salah satu gangguan kesehatan yang menjadi dampak negatif dari aspartam adalah diabetes. Meski kerap digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes, konsumsi aspartam secara berlebihan justru dapat meningkatkan kadar gula darah yang memicu terjadinya kerusakan pankreas.
"Akibatnya, produksi hormon insulin dalam tubuh menjadi terganggu, sehingga berisiko menyebabkan diabetes," ujarnya.
Menurut Maxi, metanol yang dihasilkan melalui metabolisme aspartam juga berisiko meningkatkan kadar radikal bebas, sehingga turut memicu kerusakan sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel pada sistem saraf, sehingga meningkatkan risiko penyakit degeneratif progresif, salah satunya adalah penyakit alzheimer.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Batasi konsumsi pemanis buatan untuk cegah risiko kesehatan