Jakarta (ANTARA) - Ahli Gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Firlianita Ahdiyanti mengemukakan gula yang dihasilkan oleh buah-buahan juga dapat menyebabkan berat badan meningkat.
"Apakah fruktosa atau gula dari buah-buahan juga bisa meningkatkan berat badan? bisa. Jadi jangan salah," katanya dalam diskusi mengenai pengaturan diet untuk obesitas yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Firli mengemukakan banyak orang yang salah kaprah dalam memahami hal tersebut, lantaran selama ini gula yang dianggap sebagai gula yang dapat meningkatkan berat badan dan harus dibatasi adalah gula refinasi atau sukrosa.
Hal tersebut, kata dia, kerap dilakukan oleh orang yang sedang diet, karena ingin memakan-makanan yang manis, namun juga tetap ingin sehat dan mencukupi kebutuhan seratnya.
"Kalau dalam tumpeng gizi seimbang (klasifikasi makanan yang harus dikonsumsi), buah-buahan itu juga sudah ada takarannya. Ada batasan konsumsi buah dalam satu hari itu tiga sampai lima porsi, atau kurang lebih maksimal tiga buah apel dalam satu hari," ujarnya.
Menurut Firli, peningkatan gula darah seseorang setelah memakan buah-buahan dapat terjadi tidak berdasarkan jenis buah yang dimakan, tetapi seberapa banyak seseorang tersebut mengonsumsi buah-buahan.
Untuk itu, ia menganjurkan kepada orang yang sedang diet untuk melengkapi kebutuhan seratnya dengan mengombinasikan buah dengan sayur-mayur, agar kebutuhan serat tercukupi dengan tidak menambah asupan gula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli Gizi: Gula dalam buah-buahan juga dapat meningkatkan berat badan
Gula dalam buah-buahan juga dapat meningkatkan berat badan?
Selasa, 23 Januari 2024 11:51 WIB