"Justru liburan itu membuat kesempatan mereka bisa melakukan kegiatan bersama walaupun nggak harus piknik dan keluar kota. Tapi, misalnya, mereka bisa masak bareng, atau anak-anak kalau di desa itu bisa membantu orang tuanya berkebun atau bertani dan memelihara binatang," kata Novi.
Liburan sekolah bisa jadi ajang pembelajaran berbeda bagi anak
Psikolog anak dari Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi mengatakan bahwa momen liburan sekolah dapat menjadi ajang pembelajaran yang berbeda bagi anak-anak melalui ragam aktivitas baik yang dilakukan di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
"Pada saat liburan itu sebetulnya menjadi ajang pembelajaran yang berbeda. Biasanya dia belajar dengan menggunakan otak kiri seperti (belajar) matematika dan sebagainya. Mungkin dengan ini, dia bisa inovasi, bisa gambar, atau apapun yang biasanya tidak biasa dia lakukan sehingga waktu liburan itu stimulasinya bisa juga luar biasa untuk si anak," kata psikolog yang akrab disapa Romi itu saat dihubungi ANTARA, Jumat (30/6).
Romi mengatakan aktivitas saat liburan sekolah tidak harus selalu meriah dan repot seperti pergi keluar kota. Yang terpenting, aktivitas tersebut harus keluar dari kebiasaan atau rutinitas anak dibanding saat masih bersekolah. Aktivitas selama liburan juga perlu disesuaikan dengan usia sang anak.
"Dengan adanya liburan ini, dia keluar dari situasi tersebut (rutinitas sekolah) dan itu seperti me-recharge baterai agar bisa berhasil untuk membuat dia menjadi lebih segar dan lebih oke pada saat di sekolah nanti," kata dia.