Psikolog: Liburan sekolah dinilai penting kesehatan fisik-mental anak
Sabtu, 1 Juli 2023 21:42 WIB
Jika selama masa liburan hanya berada di dalam rumah, Romi mencontohkan, orang tua bisa mengembangkan aktivitas-aktivitas yang memang disukai oleh anak seperti belajar memasak, belajar merajut, hingga bermain peran.
Menghabiskan waktu liburan di luar ruangan juga dapat menjadi opsi lain, contohnya seperti aktivitas berkemah di alam. Romi mengatakan aktivitas ini dapat membantu anak untuk melatih logika, melatih kemandirian, hingga mengembangkan kemampuan-kemampuan lain.
"Dia bisa mencoba untuk belajar menjadi orang yang berbeda dari biasanya (dari rutinitas sekolah) dan tidak selalu harus diatur oleh orang tuanya. Dia bergerak sendiri untuk bisa mengatasi masalah-masalah pada waktu dia camping," kata Romi.
Meski begitu, Romi mengingatkan agar orang tua berdiskusi terlebih dahulu bersama anak mengenai destinasi yang ingin dikunjungi, bahkan sebelum masa liburan tiba. Selama diskusi, anak sebaiknya juga didorong untuk merancang rencana perjalanan dan menentukan destinasi yang dituju.
Misalnya dia pilih, 'Saya mau ke Jogja'. Orang tua kasih informasi juga, 'Coba cari lebih jauh dan kamu mau pergi ke Jogja, bikin itinerary-nya sendiri apa yang mau dilakukan'. Itu jadi suatu tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk anak," kata Romi. Jika hendak berlibur ke destinasi tertentu, orang tua juga perlu mengomunikasikan anggaran dana (budget) yang disanggupi kepada anak. Jangan pula membebani anak dengan ekspektasi tertentu berdasarkan besaran anggaran yang sudah dikeluarkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Psikolog: Liburan sekolah penting untuk tingkatkan perkembangan anak
Menghabiskan waktu liburan di luar ruangan juga dapat menjadi opsi lain, contohnya seperti aktivitas berkemah di alam. Romi mengatakan aktivitas ini dapat membantu anak untuk melatih logika, melatih kemandirian, hingga mengembangkan kemampuan-kemampuan lain.
"Dia bisa mencoba untuk belajar menjadi orang yang berbeda dari biasanya (dari rutinitas sekolah) dan tidak selalu harus diatur oleh orang tuanya. Dia bergerak sendiri untuk bisa mengatasi masalah-masalah pada waktu dia camping," kata Romi.
Meski begitu, Romi mengingatkan agar orang tua berdiskusi terlebih dahulu bersama anak mengenai destinasi yang ingin dikunjungi, bahkan sebelum masa liburan tiba. Selama diskusi, anak sebaiknya juga didorong untuk merancang rencana perjalanan dan menentukan destinasi yang dituju.
Misalnya dia pilih, 'Saya mau ke Jogja'. Orang tua kasih informasi juga, 'Coba cari lebih jauh dan kamu mau pergi ke Jogja, bikin itinerary-nya sendiri apa yang mau dilakukan'. Itu jadi suatu tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk anak," kata Romi. Jika hendak berlibur ke destinasi tertentu, orang tua juga perlu mengomunikasikan anggaran dana (budget) yang disanggupi kepada anak. Jangan pula membebani anak dengan ekspektasi tertentu berdasarkan besaran anggaran yang sudah dikeluarkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Psikolog: Liburan sekolah penting untuk tingkatkan perkembangan anak