Bandung (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Cisumdawu bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Kota Sumedang, Jawa Barat.
“Dengan selesainya Tol Cisumdawu, Kota Sumedang terlihat makin ramai dan itu akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, karena akses ke Sumedang jadi mudah,” kata Airlangga saat konferensi pers di Bandung, Jumat.
Terlebih, sambung Airlangga, ke depannya akan dibuka area transit atau rest area yang bisa berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Selain itu, kehadiran Tol Cisumdawu juga berperan dalam memudahkan akses transportasi, sehingga bisa menurunkan biaya logistik. Tol juga bisa memudahkan pergerakan ekonomi dari satu daerah ke daerah lain dengan lebih mudah dan efisien.
Tol Cisumdawu mencakup Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan yang terbentang sepanjang 61,75 km dan akan menjadi akses utama menuju Bandara Kertajati di Majalengka. Tol Cisumdawu merupakan salah satu proyek dari PSN yang ada di Jawa Barat.
Selain Tol Cisumdawu, proyek PSN di Jawa Barat lainnya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), pembangunan Bandar Udara Kertajati, pembangunan tujuh bendungan, pengembangan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Cirebon, dan pembangunan Pelabuhan Patimban.
“PSN salah satunya selain jalan tol juga ada 7 bendungan. Kemudian juga beberapa proyek lain termasuk pengembangan kawasan-kawasan. Pelabuhan Patimban juga terus didorong, karena Jawa Barat ini, daerah Rebana ini, merupakan daerah industri otomotif dan sekaligus pertanian,” jelas Airlangga.
Menko Airlangga berharap agar penyelesaian PSN di Jawa Barat dapat dipercepat agar mampu menjadi pondasi Jawa Barat untuk meningkatkan perekonomiannya, sehingga dapat turut mendukung visi besar Indonesia menuju Indonesia Emas di 2045.
“Kami harap proyek-proyek ini bisa memberikan efek berganda,” ujar Airlangga.
Tambah lapangan kerja
Sebelummya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan Proyek Strategis Nasional (PSN) serta proyek Kawasan Rebana Metropolitan berpotensi menambah 3 juta lapangan pekerjaan baru.
“Kami sudah menghitung, kalau PSN digabung dengan kawasan Rebana yang di dalamnya juga banyak PSN, kami bisa mendapatkan 3 juta lapangan pekerjaan baru,” kata Ridwan Kamil saat konferensi pers, di Bandung, Jumat.
Penambahan jumlah lapangan pekerjaan turut mendorong perputaran ekonomi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, Ridwan Kamil memprediksi akan ada pertumbuhan ekonomi sekitar 2 persen sampai 2,5 persen dari PSN dan Rebana.
“Kalau Jawa Barat naik 2 persen sampai 2,5 persen, pasti akan ada sekian persen menambahi agregat pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Ridwan Kamil.
Diketahui, Jawa Barat memiliki sejumlah PSN, di antaranya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), pembangunan Bandar Udara Kertajati, pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), pembangunan tujuh bendungan, pengembangan Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Cirebon, dan pembangunan Pelabuhan Patimban.
Sementara Kawasan Rebana Metropolitan merupakan kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar yang wilayahnya berada di utara/timur laut Provinsi Jabar meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, serta Kota Cirebon.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan Kawasan Rebana Metropolitan bakal menjadi pusat perekonomian pada 2030, seiring dengan kematangan infrastruktur yang telah dibangun hasil kolaborasi baik oleh pemerintah pusat melalui Proyek Strategis Nasional (PSN).
Adapun pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I-2023 mencapai 5,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi komponen sisi produksi yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 9,19 persen.