Bahkan tidak menutup kemungkinan konsep usaha tersebut akan dikembangkan di daerah lain, namun hal itu tergantung pada para penggagasnya untuk menciptakan sistemnya.
Mayangsari mengaku semua itu dilakukan agar Purwokerto, yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Banyumas, bisa sekeren daerah lain dan dia tidak ingin menjadi apa pun dari apa yang dilakukan untuk kampung halamannya.
Pendiri usaha itu Setiawan Adi Nugroho mengatakan tempat itu merupakan rumah dari "Kopidia" yang kafe kopi, "Karsadia Farm" yang menaungi budi daya melon, dan "Muse Record" yang menaungi ekonomi kreatif bidang musik.
Masyarakat di daerah, khususnya Banyumas, bisa go international melalui musik. Bahkan, beberapa artis lokal Purwokerto sudah bergabung dengan usaha tersebut.
"Di tempat kami, teman-teman bisa menyalurkan bakat-bakatnya karena kami ingin meningkatkan ekonomi kreatif Banyumas, tidak hanya di bidang musik," jelasnya.
Dia mencontohkan jika ada pelaku UMKM yang masih kurang dalam pengemasan produknya akan dilatih supaya bisa menjadi lebih bagus dan menarik. Dengan demikian, produk yang ditawarkan pun semakin diminati dan mudah dijual.
Terkait dengan kegiatan ekonomi kreatif di bidang musik, pihaknya memberikan fasilitas secara gratis bagi artis lokal yang ingin rekaman di studio itu asalkan memenuhi persyaratan berupa bisa bermain media sosial karena hal itu menjadi fondasi dalam pembentukan persepsi terhadap apa yang bisa ditawarkan secara profesional (personal branding).
Setelah itu, pihaknya juga akan melakukan interviu atau seleksi terhadap artis-artis lokal tersebut. Selain fasilitas gratis, pihaknya juga memberi "jam terbang" seluas-luasnya bagi mereka yang ingin mengembangkan ekonomi kreatif di bidang musik.
Mayangsari, dulu menyanyi kini kembangkan ekonomi kreatif di kampung halaman
Jumat, 23 Juni 2023 8:30 WIB