Bernard belum tahu pasti banyaknya anggota populasi macan tutul jawa di hutan Sanggabuana, baik macan tutul dengan pola totol maupun macan dengan warna melanistik atau macan kumbang.
"Kami perkiraan populasi di kawasan Sanggabuana ada di kisaran 10 sampai 15 individu. Ini termasuk dua individu baru yang belajar berburu dengan memangsa domba warga pada tahun 2022," katanya.
Selain merekam macan tutul jawa, kamera jebak yang dipasang di Gunung Sanggabuana juga merekam spesies satwa lain seperti kancil, tenggiling, ayam hutan, musang, dan burung paok pancawarna.
Bernard mengatakan, hampir semua satwa yang terekam kamera jebak merupakan jenis satwa yang dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.
Kamera jebak yang dipasang SCF juga merekam dua pemburu yang menenteng senapan di kawasan hutan Sanggabuana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Macan tutul jawa terekam berkeliaran di hutan Sanggabuana