Bogor (ANTARA) - Macan tutul jawa yang dinamai Wahyu pada Selasa dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Irawan Asaad menyampaikan, area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi milik Star Energy Geothermal Salak dinilai cocok untuk habitat baru Wahyu, macan tutul berusia sekitar enam tahun yang dievakuasi dari perkampungan warga pada 2017.
"Di tempat ini pakannya lengkap, sumber air terjaga. Terima kasih kepada Star Energy. Ini bagian dari konservasi keanekaragaman hayati," kata Irawan.
Ia mengatakan bahwa pelepasliaran macan tutul jawa merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menyongsong Hari Konservasi Alam Nasional 2023.
"Semoga kegiatan ini membuat ekosistem semakin berimbang," katanya.
Manajer Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Cahyono Hidayat Subekti mengatakan, Wahyu dievakuasi dari Kabupaten Cianjur ketika berusia 10 bulan.
Ia menuturkan bahwa saat itu Wahyu ditangkap oleh warga karena masuk ke lingkungan perkampungan.
Saat diserahkan ke PPSC, menurut dia, Wahyu dalam kondisi lemas dan dehidrasi.
"Semua diikat, satwa sudah lemah dehidrasi. Kemudian kami melakukan perawatan untuk memulihkan kondisi Wahyu," katanya.
Cahyono mengungkapkan bahwa sebelum dilepasliarkan, Wahyu dilatih supaya bisa bertahan hidup di alam bebas.
"Kita buat kandang cukup besar untuk persiapan pelepasliaran. Kita persiapkan dia supaya bisa bertahan hidup... Interaksi dengan manusia dibatasi sekali," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Macan tutul Wahyu dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak