Padang, Sumbar (ANTARA) - PT Syngenta Indonesia meluncurkan benih jagung bioteknologi pertama di Indonesia dengan kualitas tinggi dan memiliki keunggulan ganda, yang diperkenalkan saat pembukaan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan di Padang, Sumbar, Sabtu.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain di Padang, Sabtu mengatakan benih unggul itu akan menjadi salah satu penguat pilar pertanian Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.
Ia mengatakan peluncuran benih jagung dengan keunggulan ganda itu wujud komitmen dan perhatian yang besar dari perusahaan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi petani.
Menurut dia, pihaknya telah lebih dari dua puluh tahun menghasilkan benih berkualitas serta membantu petani-petani di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan terus melakukan inovasi berkelanjutan untuk memberikan solusi yang terbaik.
Ia mengatakan benih jagung unggul varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti memiliki keunggulan ganda dan yang pertama kali mendapatkan sertifikat pelepasan varietas di Indonesia.
Keunggulan ganda yang dimiliki adalah toleran terhadap herbisida glifosat serta sekaligus tahan terhadap penggerek batang atau Asian Corn Borer/Ostrinia furnacalis.
Menurut dia, dengan keunggulan ganda tersebu akan membuat petani dapat menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, dan juga membuat budi daya jagung lebih aman dan nyaman.
Selain itu, jagung bioteknologi itu dapat meningkatkan hasil sekitar 10-15 persen dibandingkan varietas sama yang nonbioteknologi, sehingga apabila ditanam secara luas dapat mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektare menjadi tujuh ton per hektare.
Menurut dia, hama penggerek batang selama ini menjadi momok buat petani karena dapat mengalami gagal panen dan kerugian besar jika tanaman jagungnya terserang oleh hama tersebut.