New York (ANTARA) - Harga minyak mentah berjangka turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengesampingkan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut pada pertemuannya minggu depan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terperosok 2,51 dolar AS atau 3,38 persen, menjadi menetap di 71,83 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terpuruk 2,10 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 76,26 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengecilkan kemungkinan pemotongan lebih banyak produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya pada pertemuan mereka berikutnya pada awal Juni, menurut sebuah laporan oleh Reuters pada Kamis (25/5).
Harga minyak mulai turun setelah Novak mengatakan dia tidak berpikir kemungkinan pemotongan OPEC+ tambahan.
"Saya kira tidak akan ada langkah baru, karena baru sebulan yang lalu keputusan tertentu dibuat mengenai pengurangan sukarela produksi minyak oleh beberapa negara..." kata Novak seperti dikutip oleh surat kabar Izvestia.
Dalam beberapa hari terakhir, produsen OPEC+ terkemuka telah memberikan serangkaian pesan yang bertentangan tentang langkah kebijakan minyak berikutnya, sehingga sulit untuk memprediksi hasil pertemuan berikutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga minyak jatuh karena prospek penurunan produksi yang lebih kecil
Minyak jatuh karena prospek penurunan produksi yang lebih kecil
Jumat, 26 Mei 2023 5:37 WIB