Bandung (ANTARA) - Ribuan karangan bunga ucapan duka bagi almarhum Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akan diolah jadi karya seni.
"Jadi hasil daur ulang bunga papan itu akan dipamerkan dalam acara peringatan setahun berpulangnya Eril di GOR Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (26/5) besok," kata Perupa Asal Bandung, Gabriel Aries, Kamis.
Gabriel Aries ialah seorang perupa asal Bandung yang diajak oleh Gubernur Ridwan Kamil untuk mengkreasikan ribuan bunga papan tersebut tiga bulan setelah berpulangnya Eril.
Tanpa berpikir lama, tawaran itu pun ia terima karena dirinya sepaham dengan Ridwan Kamil.
Menurut Gabriel bunga papan merupakan simbol doa dan simpati dari kerabat atau masyarakat untuk Eril.
Sehingga, ia menyayangkan jika simbol doa itu hanya akan menjadi limbah, apalagi banyak karangan bunga yang terbuat dari plastik dan gabus sintetis.
"Total ada 1.900-an bunga papan. Spirit karangan bunga itu kan simbolik simpati publik terhadap kepergian almarhum. Cuma secara sosial kita tidak diedukasi bahwa (limbah) itu punya dampak buruk untuk lingkungan," kata dia.
"Sebenarnya spiritnya baik, doanya baik, cuma aplikasinya ya merubah bentuk karangan bunga sehingga yang terjadi sampah yang menumpuk," lanjut Jibril, sapaan akrab Gabriel.
Ia melibatkan sejumlah mahasiswa seni rupa dari tiga universitas di Bandung untuk ikut dalam proses kreatif.
Dia mengatakan, ada lima bahan utama dari bunga papan itu yang bisa diolah.
"Kalau kita pecah kurang lebih ada material utama. Styrofoam, PE foam (busa), bambu, kawat, dan bunga. Dari lima itu yang gak bisa kita olah bunganya karena sudah terlanjur busuk," kata dia.
"Belum sempat kita keringkan jadi momentumnya terlewat. Sisanya yang kita olah PE foam dan styrofoam," lanjutnya.
Jibril mengatakan, selama proses produksi Ridwan Kamil berpesan agar karya yang dihasilkan punya nilai kebermanfaatan bagu masyarakat.
"Pesan khusus dari Pak Gubernur yang jelas adalah kebermanfaatan yang berlanjut itu kata kuncinya sehingga spirit positif Eril terus berlanjut jadi amal jariyah buat almarhum," ujarnya.
Setelah proses kreatif yang panjang, limbah bunga papan itu akan dibuat menjadi bangku taman serta trofi bagi masyarakat inspiratif yang akan dibagikan pada peringatan setahun meninggalnya Eril.
"Bentuknya kita arahkan ke karya yang punya fungsi publik, seperti kursi yang harapannya ekpektasinya di lain kesempatan bisa diperbanyak diberbagai ruang publik khususnya di taman dan dibuat trofi juga," kata Jibril.