"Kalau kita pecah kurang lebih ada material utama. Styrofoam, PE foam (busa), bambu, kawat, dan bunga. Dari lima itu yang gak bisa kita olah bunganya karena sudah terlanjur busuk," kata dia.
"Belum sempat kita keringkan jadi momentumnya terlewat. Sisanya yang kita olah PE foam dan styrofoam," lanjutnya.
Jibril mengatakan, selama proses produksi Ridwan Kamil berpesan agar karya yang dihasilkan punya nilai kebermanfaatan bagu masyarakat.
"Pesan khusus dari Pak Gubernur yang jelas adalah kebermanfaatan yang berlanjut itu kata kuncinya sehingga spirit positif Eril terus berlanjut jadi amal jariyah buat almarhum," ujarnya.
Setelah proses kreatif yang panjang, limbah bunga papan itu akan dibuat menjadi bangku taman serta trofi bagi masyarakat inspiratif yang akan dibagikan pada peringatan setahun meninggalnya Eril.