Garut (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengatakan sudah ada tiga investor tertarik membangun pabrik di Kecamatan Cibatu yang oleh pemerintah daerah sudah ditetapkan sebagai kawasan industri untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal.
"Untuk investor yang ke daerah Cibatu ada tiga, yang progres baru satu, sektornya alas kaki semua, ada juga ban," kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Garut Wahyudijaya di Garut, Rabu.
Baca juga: Pemkab Garut latih 100 juru sembelih hewan agar bersertifikasi halal
Ia menuturkan Pemkab Garut saat ini sudah membuka suatu kawasan yakni di Kecamatan Cibatu, Limbangan, Leles, dan Selaawi menjadi daerah industri, sebagian tempat seperti di Leles dan Limbangan sudah ada pabrik beroperasi.
Selanjutnya di kawasan Cibatu, kata dia, saat ini sudah datang investor yang tertarik untuk membangun industri di daerah itu, salah satunya PT. Silver Skyline Indonesia yang tahapan pembangunannya sudah berjalan.
"Yang sudah progres sekarang itu dari PT Silver Skyline, nilai investasinya sebesar Rp500 miliar," katanya.
Ia menyampaikan Pemkab Garut selama ini terbuka untuk investor yang ingin menjalankan usahanya di kawasan Kabupaten Garut, misalkan membuat pabrik besar di daerah utara Garut.
Menurut dia, investor luar mulai tertarik berinvestasi ke wilayah Garut karena berbagai faktor, salah satunya upah minimum kabupaten sebesar Rp2 jutaan atau lebih rendah dibandingkan dengan kota besar lainnya seperti Karawang maupun Bekasi.Selain itu, lanjut dia, investor tertarik ke Garut karena aksesnya saat ini sudah cukup mudah, terhubung dengan jalan nasional, bahkan ke depan nanti akan ada Tol Cigatas dengan dua gerbang tol di Garut.
"Tertarik ke Garut karena mungkin investasi di daerah Bekasi, Karawang, mungkin sudah ada faktor kejenuhan masalah UMK, di Garut Rp2 juta sekian, masih kalkulasi murah, apalagi nanti akan ada gerbang tol dua, reaktivasi kereta sudah ada," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut anggarkan Rp800 juta untuk bantu jamaah haji
Ia berharap akses yang mudah itu bisa mendorong investor datang ke Garut, dan membuka lapangan kerja sehingga bisa mengatasi persoalan angka pengangguran di Garut.
Menurut dia kedatangan investor itu pasti akan menyerap tenaga kerja mulai dari tahap pembangunannya sampai dengan saat beroperasinya nanti akan mengutamakan pekerja lokal atau daerah setempat di Garut.
"Seperti yang saat ini sedang proses di Cibatu, itu diperkirakan akan menyerap 5 sampai 6 ribu tenaga kerja," katanya.