"Tertarik ke Garut karena mungkin investasi di daerah Bekasi, Karawang, mungkin sudah ada faktor kejenuhan masalah UMK, di Garut Rp2 juta sekian, masih kalkulasi murah, apalagi nanti akan ada gerbang tol dua, reaktivasi kereta sudah ada," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut anggarkan Rp800 juta untuk bantu jamaah haji
Ia berharap akses yang mudah itu bisa mendorong investor datang ke Garut, dan membuka lapangan kerja sehingga bisa mengatasi persoalan angka pengangguran di Garut.
Menurut dia kedatangan investor itu pasti akan menyerap tenaga kerja mulai dari tahap pembangunannya sampai dengan saat beroperasinya nanti akan mengutamakan pekerja lokal atau daerah setempat di Garut.
"Seperti yang saat ini sedang proses di Cibatu, itu diperkirakan akan menyerap 5 sampai 6 ribu tenaga kerja," katanya.