Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia pada Kamis.
Menurut siaran peringatan dini cuaca BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang antara lain berpeluang terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, DKI Jakarta.
Bagian wilayah Provinsi Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, dan Maluku Utara juga menghadapi potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Kondisi cuaca serupa pun berpeluang terjadi di bagian wilayah Provinsi Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.
Hujan lebat dan angin kencang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Oleh karena itu, warga yang tinggal di wilayah yang berpeluang mengalami hujan lebat dan angin kencang diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadi bencana alam.
Selain itu, BMKG mengimbau warga yang tinggal dan beraktivitas di daerah pesisir untuk mewaspadai kemungkinan terjadi banjir pesisir atau banjir rob menyusul adanya fenomena fase bulan baru pada 19 Mei 2023.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo.
Menurut dia, banjir rob berpotensi terjadi di daerah pesisir utara DKI Jakarta serta daerah pesisir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Selatan.Banjir rob dapat berdampak pada kegiatan masyarakat di daerah pesisir dan pelabuhan, seperti kegiatan usaha tambak garam dan perikanan darat serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Kemarau
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan delapan persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau pada akhir April 2023.
"Berdasarkan jumlah ZOM (Zona Musim) sebanyak delapan persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau," ujar Plt Deputi Bidang Klimatologi, BMKG, Dodo Gunawan di Jakarta, Senin.
Ia memaparkan wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi Aceh bagian timur, Sumatera Utara bagian timur, Riau bagian selatan, sebagian kecil Nusa Tenggara, Gorontalo bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian timur, Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Kepulauan Maluku, dan sebagian Maluku Utara.
Dodo juga menyampaikan pada Dasarian III April 2023 sejumlah wilayah umumnya diprediksi mengalami curah hujan berada di kriteria rendah hingga menengah (20-150 mm/dasarian).
Ia mengemukakan wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kriteria rendah atau kurang dari 50 mm/dasarian berada di sebagian besar Maluku Utara dan Maluku, sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Papua Barat dan Papua.
Sementara wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kriteria menengah (50-150 mm/dasarian) berada di sebagian besar Papua Barat dan Papua, sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku Utara dan Maluku.
Sedangkan wilayah yang diprediksikan mengalami hujan kategori tinggi- hingga sangat tinggi atau lebih dari 150 mm/dasarian meliputi Jawa Barat bagian barat dan selatan, Flores Barat, Kupang, Sulawesi Selatan bagian utara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hujan sedang hingga lebat berpeluang mengguyur sejumlah provinsi