Jakarta (ANTARA) - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (APH), yang kini berstatus sebagai tersangka dugaan tindak pidana ujaran kebencian bermuatan SARA mendapat kunjungan dari ibunya di Rutan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Ibu Rahmi, ibunda AP Hasanuddin datang dari Jombang, Jawa Timur, didampingi Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofi’i Mukhlis dan pengacaranya JS Simatupang.
Kedatangannya dalam rangka ingin melihat putranya yang sedang menjalani penahanan sejak Minggu (30/4) akibat kasus hukum yang dijalaninya, terkait unggahan bermuatan SARA dan ancaman kepada warga Muhammadiyah.
"Anak saya hanya menyampaikan terima kasih mama sudah menyampaikan permohonan maaf, begitu saja sih tadi, ya paling temu kangen saja sama anak," ujar Rahmi di Bareskrim.
Dalam pertemuan singkat itu, Rahmi membawa roti untuk putranya dan mendengarkan ceritanya selama menjalani penahanan.
"Katanya dia (AP Hasanuddin) sekarang di sini jadi marbot (pengurus masjid), jadi imam shalat," ucap Rahmi.
Ketua Umum BKN Muhammad Rofi’i Mukhlis mengatakan kedatangannya bersama pengacara keluarga JS Simatupang dalam rangka mendampingi Ibu Rahmi untuk bertemu anaknya, karena baru bisa berkunjung setelah 12 hari ditahan.
"Tidak ada niat lain kecuali saya mengantar, mendampingi Ibu Rahmi yang mana kemarin ditinggal belum 100 hari bapak-nya. Terus terang ditinggal anaknya yang masih ada di tahanan Bareskrim Polri, otomatis kan sebagai seorang ibu sedih. Jadi kami mendampingi untuk bertemu putranya," tutur Rofi’i.