Phnom Penh, Kamboja (ANTARA) - Tangis Dwi Rahayu Pitri pecah begitu bola pengembalian dari atlet Filipina Noelle Nikki melebar yang memastikan emas ke genggaman Indonesia dalam final nomor tunggal putri soft tenis SEA Games ke-32 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Rabu.
Dalam final tersebut Dwi Rahayu yang juga atlet asal Jawa Barat itu menang secara dramatis setelah tertinggal terlebih dahulu 1-3 dari Noelle yang memiliki pukulan lebih bertenaga.
Namun dengan permainan sabar penuh determinasi, Dwi mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan menjadi 3-3 untuk memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak tie break.
Pertarungan sengit pun terjadi di babak tie break. Kedua pemain sama-sama ngotot hingga poin demi poin harus didapatkan lewat serangkaian tukar pukulan yang panjang,
Dwi unggul terlebih dulu 3-1 di angka tie break tersebut sebelum Noelle memperkecil menjadi 3-2. Satu poin terakhir berlangsung alot hingga mencapai lebih dari 20 pukulan sebelum diakhiri pukulan petenis Filipina yang melebar di sisi kiri Dwi.
Dwi pun bersujud sambil menangis, rekan-rekan sesama petenis dan official tim Indonesia pun berhamburan ke lapangan memeluk Dwi. Suasana haru pun menyelimuti kontingen Indonesia. Mata Manajer tim Hendri Susilo Pramono, pelatih Prima Simpati Aji, dan Sekjen PESTI Agus Rosadi pun nampak berkaca-kaca.
"Saya benar-benar terharu. Puji syukur alhamdulillah target dua emas tercapai," kata Agus Rosadi.
Sebelum Dwi memastikan meraih emas, ia sempat khawatir karena tadinya yang dinilai lebih berpeluang meraih emas adalah Muhamad Hemat Bhakti Anugerah di nomor tunggal putra. Namun, hemat digagalkan petenis Filipina Joseph Abas Arcilla.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dwi Rahayu raih emas soft tenis SEA Games 2023