Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan tidak ada warga yang mengungsi dampak bencana tanah longsor di dua desa Kecamatan Samarang, kondisi rumah warga yang rusak masih bisa ditempati meski harus tetap waspada saat turun hujan.
"Warga yang rumahnya terdampak, tidak ada mengungsi, warga masih bisa tinggal di rumahnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Selasa.
Baca juga: BPBD Garut turunkan tim bantu korban longsor di Samarang
Ia menuturkan bencana tanah longsor di Desa Cisarua dan Parakan, Kecamatan Samarang menyebabkan lima rumah warga rusak, 49 rumah terancam, kemudian bangunan masjid, dan madrasah terdampak longsor.
Meski begitu, kata dia, kerusakannya tidak terlalu berat sehingga masyarakat masih bisa menempati rumahnya, dan pemerintah daerah selanjutnya menyiapkan bantuan untuk perbaikan rumah warga.
"Kita akan usulkan bantuan untuk perbaikan rumah, secara teknisnya nanti oleh Perkim (Dinas Perumahan dan Permukiman), selain itu, kita juga siapkan bantuan logistik," kata Satria.
Ia menyampaikan hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Samarang itu menyebabkan longsor tanah, kemudian materialnya menutup aliran drainase, dan pemukiman rumah warga yang berada di bawahnya, Sabtu (6/5) pagi.
BPBD Garut, kata dia, sejak kejadian longsor langsung menerjunkan tim untuk membersihkan material longsoran tanah, dan juga menormalkan kembali saluran drainase menggunakan alat berat.
BPBD Garut sebut tak ada warga mengungsi dampak longsor di Samarang
Selasa, 9 Mei 2023 19:29 WIB