Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menghadiri silaturahmi keluarga besar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jabar yang dirangkai dengan peluncuran Brand Ambassador atau Duta Mantan Atlet Nasional dan Internasional asal Jawa Barat di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung.
Sekda Setiawan, Rabu, menuturkan, atlet mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan olahraga suatu daerah, seperti di Jawa Barat, karena itu para atlet ini harus diapresiasi dengan baik sehingga masyarakat mengenalnya melalui prestasi yang diperoleh.
Menurut dia, sebagian besar mantan atlet berprestasi baik tingkat nasional maupun internasional kini banyak menjadi ASN di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jabar, sehingga atlet yang sekarang ada harus memiliki peran manajerial.
“Jadi jangan sampai jadi ASN terus kemudian so that's it semuanya. Saya nggak mau lagi ditemukan itu di olahraga. Jangan begitu. Saya pesan pada teman-teman atlet semuanya,” kata Setiawan.
“Manusia itu diciptakan otak kiri dan kanan. Kiri itu untuk numerik, untuk hal-hal berhitung dan lain sebagainya. Kalau otak kanan lebih kepada bagaimana taste, seni, dan strategi kita,” lanjutnya.
Menurut Setiawan, Dinas Pemuda dan Olahraga banyaknya bobot di otak kanan sehingga harus mampu dioptimalkan.
Caranya dengan memberikan kesempatan untuk berkarya melalui ilmu yang telah diperoleh selama menjadi atlet dengan atlet lain di KONI, bahkan bisa menjadi duta salah satu dinas dalam menyosialisasikan programnya.
Ia menuturkan, ketika atlet menjadi duta sebuah dinas, maka masyarakat pun akan mengetahui prestasi yang dimiliki para atlet tersebut dan Jawa Barat.
"Makanya saya mengajak Kepala Dinas Kominfo, tolong profil-profil ini (atlet) diangkat lagi bahwa Jawa Barat punya ini lho ,” katanya.
“Kemudian misalnya para kepala dinas yang punya program, silahkan pilih atlet yang tepat. Misalnya Pak Bambang dari Bina Marga sudah mengincar Kang Ade (atlet binaraga) karena fotonya bisa angkat stoomwals,” lanjut Sekda Setiawan.
Tentu saja tidak dipungkiri bahwa ke depannya para mantan atlet ini pun suatu saat mampu menjadi inspirasi bagi atlet lain dan generasi muda untuk berprestasi.
Terlebih dalam mempersiapkan PON (Pekan Olahraga Nasional) pada 2024. Para atlet harus dikelola dengan baik dalam segi kesehatan maupun sarana prasarananya.
“Mengapa momen ini saya ambil karena tahun 2024 menghadapi PON lagi. Saya nggak mau gagal. Walaupun Pak Gubernur dan saya sudah nggak ada semuanya, tapi saya ingin 2024 kita hattrick (juara umum),” ujarnya.
“Kalau tidak ada awareness seperti ini saya rasa berat,” kata Setiawan.