Jakarta (ANTARA) - Korlantas Polri meminta Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk mengelola dan meminimalisir hambatan gangguan yang berdampak pada kelancaran arus lalu lintas periode arus milir Lebaran 2023, setelah rekayasa lalu lintas dihentikan Rabu, pukul 23.00 WIB.
“Polda Jabar dan jajaran serta Polda Jateng dan jajaran untuk mengelola dan meminimalisir hambatan atau gangguan yang berdampak pada kelancaran arus lalu lintas,” kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Korlantas Polri Kombes Pol. Eddy Djunaedi, di Jakarta, Rabu.
Korlantas memutuskan untuk mempercepat penghentian rekayasa lalu lintas sistem satu arah atau one way dari KM 414 Kalikangkung sampai dengan KM 72 Jakarta-Cikampek karena arus milir sudah berangsur menurun.
Meski demikian, Korlantas merekomendasikan sejumlah langkah-langkah guna memastikan kelancaran arus lalu lintas selama musim milir Lebaran 2023, salah satunya meminta Polda Jabar dan Jateng mengelola dan meminimalisir dampak kepadatan arus milir.
“Mulai dari pengelolaan rest area, melakukan rekayasa lalu lintas terbatas, penertiban kendaraan berhenti di bahu jalan dan percepatan penanganan gangguan perjalanan,” katanya.
Kesiapan lainnya, mensiagakan personel, sarana dan prasarana rekayasa lalu lintas yang akan digunakan apabila diperlukan dan melakukan pemantauan langsung secara rutin maupun melalui peta digital dan CCTV untuk memonitor potensi peningkatan volume lalu lintas atau hambatan lainnya.
Korlantas Polri masih memantau pergerakan arus lalu lintas milir Lebaran 2023 di sejumlah ruas jalan tol, meski tidak terjadi peningkatan signifikan.
Catatan traffic counting KM 428+500 B Jalan Tol Semarang-Solo (arah Jakarta), rata-rata volume lalu lintas selama tiga jam berturut-turut sebesar 2.565 kendaraan per jam. Artinya di bawah parameter untuk diberlakukan rekayasa lalu lintas, yakni 2.800 kendaraan per jam.