Bandung (ANTARA) -
Ketua Tim Pelaksana Vaksinasi Polio di Jawa Barat (Jabar) yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jabar Dedi Supandi menuturkan Kota Bogor menjadi daerah penerima vaksinasi polio terbanyak di provinsi itu, yakni mencapai 546.000 anak.
"Untuk total penerima vaksinasi terbanyak ada di Kota Bogor yakni 546.000 anak dan terendah Kota Banjar sebanyak 12 .000, sesuai dengan jumlah penduduk usia balita," kata Dedi Supandi ketika dihubungi, Senin.
Baca juga: Vaksinasi polio serentak di Jabar mulai 3 April 2023
Pihaknya menegaskan stok vaksin polio untuk Jawa Barat sudah siap.
"Jumat lalu vaksin datang dari Bio Farma, sosialisasi ke kabupaten dan kota juga sudah dilaksanakan 28 hingga 29 Maret. Jadi Insya Allah pada hari Senin, 3 April, serentak dimulai," kata dia.
"Jumat lalu vaksin datang dari Bio Farma, sosialisasi ke kabupaten dan kota juga sudah dilaksanakan 28 hingga 29 Maret. Jadi Insya Allah pada hari Senin, 3 April, serentak dimulai," kata dia.
Hari ini Ketua Tim PKK Jawa Barat Atalia Praratya Kamil menghadiri Pencanangan Sub PIN Polio Jawa Barat di Posyandu Mawar 11 Perum Usman, Kelurahan Nagri, Purwakarta.
Vaksinasi polio ini akan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pertama mulai 3-15 April dan kedua pada 15-27 Mei.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Jabar Rochady HS Wibawa mengatakan imunisasi harus dilaksanakan secara penuh atau dalam dua tahap agar tuntas.
"Harus full dua tahap agar tuntas melindungi balita. Sedikitnya 95 persen dari target di Jabar yakni 3,9 juta balita harus tercapai," ujarnya.
Vaksinasi akan dilaksanakan di seluruh puskesmas dan posyandu serta tempat lain yang ditunjuk, antara lain sekolah taman kanak-kanak. Selain itu setelah seminggu dilaksanakan tim akan melakukan sweeping mencari balita yang belum terjangkau vaksinasi.
Baca juga: Ketua dorong kader PKK Jawa Barat intensif edukasi imunisasi polio
Rochyadi memaparkan vaksinasi polio berupa vaksin oral atau tetes sehingga tidak akan menimbulkan efek samping pada balita, seperti badan menjadi panas atau demam.
Dari 250 juta vaksinasi di dunia tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namun memang ada kekecualian, dimana vaksin jangan diberikan kepada anak yang sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, akibat sakit panas/demam tinggi, diare, atau menderita HIV.
"Vaksinator juga sudah siap untuk melaksanakan imunisasi serentak di Jabar," kata dia.