Bandung (ANTARA) -
Dalam operasi pasar murah tersebut, Kabupaten Bandung Barat menyediakan total 28 ribu paket sembako yang disebar ke sembilan titik kecamatan dengan melibatkan aparatur desa untuk memilah warga yang benar-benar membutuhkan.
Baca juga: Bupati Hengki akan pilih sekda terbaik bagi Bandung Barat
"Harapannya masyarakat terbantu karena kami menyadari dengan kondisi Ramadhan ini kebutuhan sembako naik, ditambah kita juga harapannya ingin menekan inflasi mencegah kenaikan harga barang terlalu tinggi," kata Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan di Padalarang, Bandung Barat, Sabtu.
Dalam satu paket sembako yang disediakan dalam operasi pasar ini, terdiri dari satu beras 5 kg, minyak 2 liter, dan gula 1 kg dengan harga tebus masyarakat Rp71.500.
"Harga normalnya Rp115.500, kaki subsidi Rp44.000 jadi masyarakat hanya membayar Rp71.500. Dengan melihat manfaatnya, mudah-mudahan kalau harga masih mengalami kenaikan kita bisa tambah pasar murah ini dengan ambil dari Biaya Tidak Terduga (BTT)," ucap Hengki.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat Ricky Riyadi berharap pendistribusian paket sembako tersebut bisa lebih tepat sasaran karena melibatkan unsur dari pemerintah desa dalam proses verifikasinya.
"Untuk setiap paket, Pemda memberikan subsidi sebesar Rp44.000 untuk setiap paket yang dijual Rp71.500 tersebut," ujar Ricky Riyadi.
Ricky menerangkan bahwa selain paket kebutuhan pokok berisi beras, minyak goreng dan gula pasir, dalam kegiatan OPM juga ada penjualan gas 3kg dengan harga agen sebesar Rp16.600 per tabungnya.
"Jadi, subsidi yang kami berikan merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemda kepada masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang masuk dalam kategori kurang mampu," tutur Ricky.