Jakarta (ANTARA) -
"Yang jelas, sebagai bupati, tentu saya akan memilih calon sekda yang terbaik dari tiga pilihan yang ada," kata Hengki di Bandung Barat, Jumat.
Baca juga: Bandung Barat gelar bazar UMKM Ramadhan untuk tingkatkan ekonomi masyarakat
Meski demikian, ia menjelaskan bawa para calon sekda yang nantinya terpilih, selain harus menguasai kondisi sosial dan budaya Bandung Barat, juga haruslah berdomisili dan ber-KTP Bandung Barat.
Ini mengingat, dari ketiga calon yang ada, tidak satupun yang tinggal, berdomisili dan memiliki KTP Bandung Barat, hingga menimbulkan polemik penolakan calon Sekda KBB oleh sebagian masyarakat karena tidak ada yang berasal dari Bandung Barat.
"Padahal domisili itu merupakan salah satu bentuk kecintaan kepada Bandung Barat," ujarnya.
Terkait domisili itu, Hengki juga sedikit menyentil perihal banyaknya ASN dan pejabat yang tinggal di luar Bandung Barat.
"Akhirnya perputaran uang dari gaji dan tunjangan yang mereka dapat justru terjadi di luar Bandung Barat," tuturnya.
Oleh karena itu, Hengki terus mengimbau agar seluruh ASN dan pejabat yang bekerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk segera pindah dan memiliki KTP Bandung Barat.
"Saya sendiri, setelah ditetapkan sebagai Wakil Bupati pada 2018 lalu, saya langsung pindah untuk berdomisili di Bandung Barat dan ber-KTP Bandung Barat," tuturnya.