Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Menjadi seorang pengajar atau dosen di sebuah perguruan tinggi menjadi impian banyak orang karena stigma yang menempel dalam profesi tersebut adalah seseorang yang pandai, intelek, pencetak generasi bangsa, dan dihormati banyak orang.
Namun demikian, profesi dosen sebenarnya bukan sembarang profesi, karena sejatinya tugas mereka cukup berat, yakni membangun proyek peradaban untuk masa depan.
Tugas utama dosen adalah mendidik mahasiswanya agar menjadi manusia terdidik yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa, terutama dalam mewujudkan masa depan yang berkemajuan dan berperadaban luhur.
Tugas mulia seorang dosen bukan sekadar melakukan transfer pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam rangka memanusiakan peserta didik dengan cara membentuk karakter dan kepribadiannya agar memiliki integritas moral dan akhlak mulia.
Begitu beratnya tugas seorang dosen, sehingga hal tersebut membuat para pendidik menggunakan cara yang unik dan menyenangkan dalam mengajar tanpa menjadikan tugas itu menjadi beban.
Seperti yang dilakukan oleh dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB) Universitas Jember Dewi Angelina yang menggunakan costum player (cosplay) saat mengajar mata kuliah keaktoran dan teater.
Dosen dengan cosplay saat mengajar tersebut sempat viral di media sosial, namun pengajar mata kuliah keaktoran itu santai menanggapi beragam komentar pro dan kontra dari para netizen karena output yang dihasilkan menunjang kegiatan pembelajaran.
Ia selalu memakai cosplay dalam memberikan materi kuliah kepada puluhan mahasiswanya dan kostum tersebut hanya dipakai sekali saja, bahkan tidak pernah memakai kostum yang sama karena selalu berganti-ganti.