Dengan balutan kostum berwarna hitam dan tongkat penyihir, dosen FIB Unej itu tidak tampak kerepotan saat memberikan materi kuliah di hadapan mahasiswa, bahkan kuliah menjadi menyenangkan dan materi mudah dipahami oleh para mahasiswa.
Pada saat awal menggunakan cosplay saat perkuliahan digelar secara tatap muka pascapandemi pada 2022, sebagian mahasiswa terlihat terkejut karena kostum yang dikenakan pengajar mata kuliah keaktoran dan teater itu terlihat aneh dan tidak biasa dilakukan oleh dosen biasanya saat mengajar.
Beberapa mahasiswa terkadang sedikit menahan tawa melihat dosennya berpenampilan nyeleneh, namun lama-kelamaan mahasiswa menjadi terbiasa dengan gaya penampilan Angel saat mengajar mata kuliah keaktoran dan teater itu.
"Saya memakai cosplay untuk totalitas dalam mengajar karena mata kuliah keaktoran membutuhkan itu, sekaligus memberikan semangat kepada mahasiswa agar fokus mendengarkan apa yang saya sampaikan dan output-nya cukup bagus," tuturnya, dalam perbincangan dengan Antara.
Ia mengatakan jam perkuliahan pagi biasanya para mahasiswa masih dalam keadaan mengantuk, sehingga pada akhirnya ia berinisiatif untuk mengenakan cosplay untuk menarik perhatian mahasiswa supaya mereka tetap fokus saat dosen menyampaikan materi perkuliahan.
Kendati demikian, tidak semua mata kuliah yang diampu Angel menggunakan cosplay karena khusus mata kuliah keaktoran dan teater. Pada tahun 2023 tidak ada mata kuliah teater, sehingga ia mendapatkan tugas mengajar mahasiswa dari Program Studi Televisi dan Film untuk mata kuliah keaktoran.
Ibu dua anak itu berkeinginan agar situasi perkuliahan lebih menyenangkan, sehingga memberikan kesan baik bagi mahasiswa dan materi yang disampaikan dapat dicerna dengan baik.
Pengajar drama, teater dan folklor Prodi Sastra Indonesia itu mengaku memiliki beberapa kostum yang dibuat sendiri dengan menggunakan barang bekas atau benda-benda yang tidak dipakai di rumahnya, seperti cosplay siluman Rubah, minnie mouse, vampir, putri salju dan kostum nuansa horor lainnya.
Tidak jarang, Angel juga meminta masukan kepada anak didiknya tentang cosplay yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan berikutnya dan beberapa mahasiswa juga sering meminta foto bersamanya, layaknya artis tersohor.
Kreatif dan edukatif
Salah seorang mahasiswa Program Studi Televisi FIB Unej, Malika Fadia mengaku senang dengan penampilan dosen yang mengenakan cosplay saat mengajar karena mahasiswa terhibur dan semakin menambah semangat untuk memperhatikan penjelasan materi kuliah yang disampaikan si dosen.
Menurut dia, jarang sekali dosen menggunakan cosplay atau pakaian unik yang nyeleneh saat mengajar, bahkan hampir tidak ada dan mungkin Dewi Angelina merupakan satu-satunya dosen yang menggunakan cosplay di Universitas Jember.
Malika mengakui bahwa penyampaian materi kuliah yang diberikan dosen keaktoran dengan mengenakan cosplay sangat menyenangkan dan tidak merasa bosan sama sekali, meskipun mata kuliah tersebut ditempuh dalam waktu dua jam.
Dengan penyampaian yang kreatif dan komunikatif, mata kuliah dapat mudah diterima oleh mahasiswa, sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Respons positif kepada dosen Angel juga mengalir dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unej, Prof Sukarno yang sangat mendukung kreativitas cara mengajar dosen, agar tidak menimbulkan kebosanan dalam memberikan materi kepada mahasiswa.