Cianjur (ANTARA) - Dua ratusan warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang mengajukan relokasi dari empat desa terdampak, pekan depan sudah menempati rumah relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, setelah SK Bupati Cianjur keluar.
Juru Bicara Penanganan Gempa Cianjur, Budhi Rahayu Toyib di Cianjur, Kamis, mengatakan pembangunan 200 unit rumah relokasi di Desa Sirnagalih sudah tuntas dilakukan dan penyerahan kunci ke tangan pemilik warga terdampak gempa akan dilakukan Bupati Cianjur, Herman Suherman.
"Semua unit sudah selesai dibangun dan tinggal penyerahan kunci pada warga korban gempa yang lebih dulu mengajukan relokasi dari Desa Nagrak, Benjod, Sarampad, dan Mangunkerta. SK Bupati keluar mereka sudah dapat pindah," kata Budhi.
Sedangkan untuk lahan relokasi di Kecamatan Mande, tutur dia, masih dalam proses pembangunan dan baru 90 unit yang sudah selesai dibangun dari target 151 unit rumah yang dibutuhkan. Sedangkan target pembangunan selesai sebelum bulan puasa, sehingga pemilik sudah bisa mengisi rumah barunya.
Lahan lainnya di Kecamatan Pacet, kata Budhi untuk memenuhi rumah relokasi sebanyak 496, rencananya akan dibangun sebanyak 150 unit, namun proses lahan-nya masih dalam tahap negosiasi dengan pengelola Hak Guna Usaha (HGU) eks Perkebunan Batulawang serta menunggu hasil penelitian kelayakan dari BMKG.
"Untuk lahan di Mande ditargetkan tuntas sebelum bulan puasa, sehingga dapat dihuni warga korban gempa yang sudah siap direlokasi. Kalau yang di Kecamatan Pacet mungkin masih lama, namun diupayakan proses negosiasi tuntas akhir bulan," katanya.
Budhi menjelaskan, calon pemilik rumah relokasi merupakan warga korban gempa yang tinggal di zona merah patahan Cugenang, terlebih dahulu mengajukan surat pernyataan kesiapan. Saat menempati rumah relokasi, mereka cukup melihat nomor urut yang sesuai dengan nomor rumah.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua ratus warga korban gempa tempati rumah di relokasi