Bandung (ANTARA) -
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut keberhasilan para petani di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang mengekspor kentang ke Singapura menjadi momen kebangkitan petani di Kabupaten Bandung.
Menurutnya kentang merupakan salah satu komoditas asli yang dihasilkan Kabupaten Bandung. Untuk itu ia berharap komoditas lainnya yang dihasilkan petani Kabupaten Bandung juga bisa diekspor.
"Merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, khususnya masyarakat Pangalengan, hari ini melepas ekspor perdana kentang," kata Dadang di Desa Pulosari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Adapun para petani di Desa Pulosari itu berhasil mengekspor perdana kentang sebesar 8 ton ke Singapura. Ekspor itu ditargetkan bakal dilakukan secara berkelanjutan.
Dengan pencapaian tersebut, Dadang mengatakan petani merupakan ujung tombak penggerak perekonomian bangsa. Dia mencatat di Kabupaten Bandung ada sekitar 142 ribu petani.
"Dan saat ini Pemerintah Kabupaten Pemkab akan memberikan subsidi sebesar Rp25 miliar dalam rangka membantu untuk produksi para petani," kata Dadang.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar berharap ekspor hasil pertanian itu bisa menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Bandung.
Pasalnya, kata dia, nilai ekspor untuk komoditas kentang dari Kecamatan Pangalengan itu bisa mencapai Rp896 juta per bulan. Selain itu, kata dia, petani di wilayah itu juga sebelumnya sudah mengekspor buncis kenya yang memiliki nilai Rp68 juta per bulan.
"Kunci keberhasilan dalam ekspor adalah kualitas dan keberlanjutan, produksi harus tetap dijaga," kata Abdul Halim saat menghadiri seremoni pelepasan ekspor tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati: Ekspor kentang jadi momen kebangkitan petani di Bandung