Antarajawabarat.com, 25/4 - Hama belalang menyerang areal persawahan hampir seluas 6 hektare, menyebabkan kerusakan pada daun dan batang tanaman padi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Belalang itu menyerang tanaman padi usia dua minggu, juga merusak persemaian benih padi," kata Ketua Kelompok Tani Mitra Lestari, Ganda Saputra warga Kampung Leuwisari, Kecamatan Kawalu, Kamis.
Ia mengatakan, hama belalang itu menyerang areal persawahan seluas hampir enam hektare tersebar di Kampung Leuwisari dan Tamansari, Kelurahan Leuwiliang, Kawalu.
Akibat serangan hama itu, kata Ganda, daun dan batang tanaman padi di sawah dan juga di lahan persemaian rusak, bahkan merusak tanaman palawija seperti jagung dan kacang tanah.
"Akibatnya daun dan batang pada sobek terutama persemaian benih padi yang paling terasa merugikan bagi petani," katanya.
Ia mengungkapkan, hasil persemaian padi yang biasanya mampu ditanam di sawah seluas 1400 m2, akibat serangan belalang itu hanya cukup untuk areal persawahan 420 m2.
Para petani, kata Ganda, terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp200 ribu untuk melakukan penyemaian kembali benih padi.
"Kalau harus menyemai dua kali berarti petani harus mengeluarkan biaya Rp400 ribu," katanya.
Salah seorang petani yang areal tanam padinya diserang hama belalang, Maman, mengatakan upaya yang telah dilakukan untuk membasmi belalang dengan cara ditangkap.
Penangkapan belalang itu, kata Maman, dilakukan pada malam hari yang cenderung lebih mudah menangkap belalang dengan tangan dibandingkan siang.
"Disemprot obat masih saja banyak, akhirnya saya tiap malam turun untuk menangkap langsung belalang, hasil tangkapannya suka dimasak untuk dimakan," kata Maman petani asal Kampung Tamansari itu.